Why are you so bright?
Why are you so great?
Why I can't realize your kindness since the first time we met?
Why can't I talk to you earlier?
Why are we not in the same school?
Why are you older?
Friday, September 20, 2013
Tuesday, July 23, 2013
Fragment #4
4
Waktu
menunjukkan pukul 5.30 sore.Clarice,Karen,CJ,Marco dan Fern berlari sekuat
tenaga.Mereka tidak menyangka 1 jam akan berlalu secepat itu.Bahkan CJ hampir
tidak sempat mandi.
“Ini salah mu
Fern!”keluh CJ
“Terserah..”balas
Fern ikut kesal.
“Hei,ini bukan
waktunya bertengkar.Kalian mau terlambat?!”lerai Clarice.
“OK,Boss!”jawab
CJ sambil menarik tangan Clarice.
Dengan
kebingungan Clarice ikut berlari di belakang CJ.Melihat Clarice dan CJ semakin
menjauh,Marco dan Karen mempercepat langkah mereka.Fern berusaha mengejar,namun
langkahnya terus terasa berat sampai akhirnya ia berbalik kembali ke arah kamar
mereka.
Acara perkenalan
nurturer baru berlangsung meriah.Banyak nurturer lain yang penasaran dengan
kedatangan orang-orang baru.
“Mari kita
sambut siswa terbaru kita,para nurturer muda Clarice,Karen,Fern,Marco dan
Charlie..”kata Cedric.
Mendengarnya
anak-anak itu spontan berdiri.Semuanya bertepuk tangan melihat anggota mereka
yang baru.Di terima orang sebanyak ini merupakan pengalaman baru bagi
Clarice.Selama ini orang-orang selalu menganggapnya monster dan menolaknya.
“Clare,kau lihat
Fern?”tanya Karen tiba-tiba
“Nggak,bukannya
dia di belakang bersama kalian?”Clarice tersentak kaget
“Tenang
saja.Mungkin sekarang dia sedang merenung di kamar.”kata CJ santai sambil
kembali duduk.Melihat CJ makan dengan tenang,yang lain kembali duduk ke
tempatnya masing-masing.Namun tidak dengan Clarice,ia merasakan sesuatu,ia tak
bisa meninggalkan Fern sendirian.Setelah memakan beberapa suap ia segera
meninggalkan aula utama dan berlari ke arah homebase mereka.Ia terus
berlari,entah kenapa perasaanya semakin aneh.Tepat setelah ia mencelupkan batu
itu sesuatu terjatuh tepat di atasnya.
“Fern!!”jerit
Clarice
“eng...”
“Apa??!”
“Aku,lapaar....”
Clarice
mengendap-endap kembali ke aula utama.Setelah mengambil beberapa kue dengan
cepat ia berlari ke pintu keluar.Tinggal beberapa langkah lagi sebelum ia
mencapai pintu di depannya.
“Mrs.Maurrine..,kau
sudah menyelesaikan makan malam mu?”
“Su..sudah,miss.Saya
akan kembali ke homebase saya..”jawab Clarice gugup
“Kalau begitu
hati-hati.Oh,ya,Mrs.Maurrine,masukkan kantong itu kalau tidak pasti jatuh..”kata
Mrs.Alyss,wakil kepala sekolah academy Al-Grament.
Clarice segera
memasukkan kantong nya yang berisi kue untuk Fern.Mrs.Alyss membiarkannya lolos
kali ini,mungkin dia guru yang baik.Tanpa menghabiskan waktunya lagi,Clarice
segera menuju ke homebasenya.
“Fern...,nih...”
“Thanks..”Fern memakan
kue-kue itu dengan cepat.Clarice terus menatapnya.
“Kenapa?Kau
mau?”
“Nggak.Fern,kalau
kamu lapar,kenapa tadi nggak ikut ke aula?”
Fern
terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Clarice.Ia segera mengambil segelas minuman
untuk mengehentikan batuknya.Clarice jadi sedikit merasa bersalah menanyakan
hal itu.
“Itu...aku,nggak
tahu,tiba-tiba saja dadaku sesak.Jadi kuputuskan untuk beristirahat
saja..”jawab Fern
“Sudah baikan?”
“Ya...”Fern
tersenyum lebar.
Tiba-tiba dada
Clarice terasa hangat.Semua perasaan khawatirnya hilang.Ia merasa lega.Bahkan
rasa laparnya muncul lagi.Memang ia hampir tidak makan saat makan malam di
aula.Fern memberinya beberapa kue coklat.
“Kau lapar kan?”
“Thanks..”jawab
Clarice sambil mengunyah kue coklatnya.
Karen bersama
Marco dan CJ berlari cepat ke homebase mereka.Kedua temannya Clarice dan Fern
menghilang entah kemana sejak acara makan malam.Rasa khawatir mulai menjalari
Karen.Namun,ia tahu Clarice sahabatnya pasti baik-baik saja.Marco dan CJ telah
memasukkan batu mereka,tangga itu bergerak dan mulai berubah bentuk.Karen
berlari berusaha mengimbangi kecepatan Marco dan CJ namun ternyata ia memang
tak setangguh Clarice,hampir saja ia terjatuh kalau Marco tak segera
menahannya.CJ membuka pintu menuju ke homebase mereka dan tertawa
terpingkal-pingkal. Ia masuk dan terdengarlah tawa riuh dari dalam.Karen dan
Marco yang penasaran segera menyusul masuk.Tampak Clarice dan Fern yang
belepotan kue coklat lemparan CJ.Karen dan Marco pun ikut tertawa.
“Hei,hei,CJ,kau
yang bersihkan ini semua ya!!”perintah Clarice main-main.
“Kan kalian yang
bawa kue-kue itu kesini.Ternyata..,rencana makan malam berdua ya..Pantas kalian
menghilang dari tadi.”goda CJ
“Nggak!!”bantah
Clarice cepat yang disambut pandangan curiga teman-temannya
Tiba-tiba
terdengar suara langkah kaki.Karen ingat kalau peraturan Al-Grament
mengharuskan mereka tidur tepat pukul 9 malam.
“Teman-teman,jam
berapa ini?”tanya Karen pelan
“9.15”jawab
Marco melihat jam di atas tempat tidurnya.
“Gawat,cepat
masuk ke tempat tidur kalian!!”perintah Karen cepat.Dengan tergesa-gesa kelima
anak itu meloncat ke tempat tidur masing-masing dan menarik selimut mereka,semntara
Karen dengan cepat mengucapkan mantra untuk membuat ilusi menutup noda cokelat
di lantai.Marco sempat mematikan lampu tepat saat pengawas academy memeriksa
ruangan mereka.
“Be..berat..”keluh
Clarice pelan.
“Ssst...”perintah
Fern
“Fe...mphft...”kata-kata
Clarice terpotong.Ia berada dalam pelukan Fern.Pengawas itu masih memeriksa ruangan
mereka.Mungkin ia mencium bau coklat yang tadi sempat mereka pakai untuk
bermain.
“Ayo,keluarlah....”harap Clarice.Ia sudah
tak kuat lagi.Dadanya berdetak kencang.Untungnya terdengar suara langkah kaki
menuruni tangga.Dengan cepat Clarice membuka selimutnya dan mendorong Fern.
“Hei,santai..Memangnya
aku monster...”keluh Fern
“Ya!!Selamat
tidur...”kata Clarice cepat sambil menarik selimutnya.
Mukanya panas dadanya berdebar kencang.Ia tak ingin memikirkannya lagi.Sudah cukup apa yang terjadi hari ini.Banyak hal yang terjadi,pertama kali dalam hidupnya Clarice mendapat perhatian,dihargai,diterima.Mungkin ini memang terlalu berlebihan baginya yang selalu di tolak dan disisihkan.Perasaan ini mungkin karena ini pertama kali nya ia dapat berada dekat dengan orang lain tanpa ditolak.Tapi,ia tak mau.Ini terlalu banyak untuk diterimanya sekaligus.
Mukanya panas dadanya berdebar kencang.Ia tak ingin memikirkannya lagi.Sudah cukup apa yang terjadi hari ini.Banyak hal yang terjadi,pertama kali dalam hidupnya Clarice mendapat perhatian,dihargai,diterima.Mungkin ini memang terlalu berlebihan baginya yang selalu di tolak dan disisihkan.Perasaan ini mungkin karena ini pertama kali nya ia dapat berada dekat dengan orang lain tanpa ditolak.Tapi,ia tak mau.Ini terlalu banyak untuk diterimanya sekaligus.
Fragment #3
3
Suasana terasa
hening sejak mereka keluar dari ruang Alchemy.Orang-orang yang sedari tadi
berjalan hilir mudik seperti hilang di telan bumi.Karen mulai ketakutan
sementara Clarice,Marco,Fern dan CJ tahu ada yang aneh.
“Ada apa Clare?”tanya
Karen dari balik baju Clarice.
“Keluarkan
amplifier stone mu!Ada yang nggak beres”jawab Clarice sambil terus meningkatkan
kewaspadaannya.
Tepat seperti
dugaan Clarice,muncul monster-monster hitam kelam menyerang mereka.Clarice yang
sudah bersiap dari tadi menyerang mereka satu persatu.Serangan panah apinya
melenyapkan sebagian monster-monster itu.Marco dan Karen menggunakan kekuatan
mereka bersamaan yang menghasilkan serangan kombinasi “MeteorCrush”.
Serangan itu
menghancurkan sisa monster lainnya.
“Hei,hebat juga
kalian..”puji CJ sambil tertawa keras.
“Nggak
juga,kok..”jawab Marco.
Tiba-tiba muncul
monster hitam itu lagi namun kali ini ukurannya lebih besar,kelima anak itu
melihatnya dengan takjub.
“Wow..Ini baru
namanya monster..Marc,keluarkan meteormu lagi..”seru CJ sambil terus mencoba
memperkirakan tinggi monster itu.
“Sorry,Charlie..Cuma
bisa di pakai sekali.”jawab Marco sedikit tersenyum.
Monster itu
mengejar ke lima anak itu.Seberapa jauh pun mereka berlari monster itu tetap
mengejarnya.Clarice mulai kesal.
Ia berhenti.
Teman-temannya
terkejut melihat tindakannya.
“Clare kau mau
apa??Ayo lari!!”teriak Karen panik.
“Kalian saja.Aku
sudah nggak mau lari lagi!”balas Clarice sambil menyiapkan kuda-kudanya.
Monster itu semakin
mendekat.Tak ada satupun serangan Clarice yang melukai monster itu,seperti ada
penghalang kuat yang melindunginya.Monster itu terus bergerak maju.Clarice
semakin terdesak. Pikirannya kacau.Semuannya terasa lebih gelap.Tiba-tiba ia
merasakan kehangatan menyelimutinya.
Kekuatannya
meluap.
“SunBlaze”teriakknya
Monster itu
terlempar.Tangan kanannya meleleh.Ia meraung dan mengeluarkan suara
mengerikan.Dengan cepat ia berlari dan mendekati Clarice.Hampir saja Clarice
terinjak.Tiba-tiba muncul penghalang batu yang menahan serangan monster itu
diikuti munculnya angin tornado kencang dan panah-panah petir yang membuat
monster itu mundur.Kesadaran Clarice semakin menghilang.Entah kenapa ia merasa
aman dan nyaman dalam kehangatan yang tiba-tiba menyelubunginya.
“Clare kau nggak
apa?”
“Clarice!!Hei,sadarlah!!”
“Clarice!!!”
Clarice
tersentak bangun.
Ia melihat
lingkaran api besar mengelilinginya.Karen menatapnya penuh cemas namun entah
kenapa Karen mulai terkekeh kecil diikuti Marco dan CJ.
“Hei,kalian
kenapa?”tanya Clarice bingung.
Karen memberikan
sinyal tangan ke Clarice untuk melihat ke atas.Terperanjat dengan apa yang
dilihatnya,ia berusaha menjauh.Namun Fern menahannya.
“He...hei..”ujar
Clarice memerah.
“Istirahatlah,kau
akan merasa baikan.Aliran energi mu belum normal.”kata Fern lembut.
Clarice
terkejut.Ini pertama kalinya ia melihat Fern seperti ini.
Monster itu
terus berusaha menerjang penghalang buatan Marco.Untungnya penghalang itu cukup
kuat untuk menahannya.
“Clarice kamu
sudah nggak apa?”tanya CJ.
“Ya.Oh,ya,CJ,kalau
boleh tahu,siapa yang menghancurkan tangan kanan monster itu?”tanya Clarice
polos
“Hei,jangan
aneh-aneh,Clare.Itu kan kamu,habis ngomong SunBlaze muncul cahaya terang dan
tangannya meleleh..”terang Karen cepat.
“Ma,masa??”tanya
Clarice nggak percaya.
“Ya..”jawab CJ
dan Karen berbarengan
“Teman-teman..,aku
butuh sedikiit bantuan...”
“Akh,maaf
Marc..Kenapa??”tanya CJ
“Aku sudah nggak
kuat nahan penghalangnya,Charlie!!!!”teriak Marco
Clarice segera
berdiri dan mempersiapkan kuda-kudanya kembali.Kini energinya benar-benar
pulih.Ia sudah berharap untuk melelehkan monster itu seutuhnya walau ia masih
nggak tahu apa yang ia lakukan sebelumnya.Tapi,entah kenapa ia tahu apa yang
harus dilakukannya.Dengan cepat Clarice berjalan ke penghalang buatan Marco dan
mencoba membukanya.
“Jangan..Jangan
Clare..”tahan Fern
“Tapi,nggak ada
cara lain.Nggak mungkin kan kita nyuruh Marco terus membuat penghalang seumu
hidupnya??”bantah Clarice
“Nggak,aku nggak
mau kamu terluka lagi.”
“Memang nya kita
harus apa?”Clarice berusaha menenangkan dirinya.
“Aku pernah
dengar sesuatu tentang golem.CJ,Karen,kemarilah,aku punya rencana..”
Marco bersiap di
posisinya,begitu pula CJ dan Clarice.Segera setelah Fern mengeluarkan
tanda,Marco melepas penghalangnya dan CJ berlari membuat petir untuk
mengalihkan perhatian mosnter itu.Karen membuat pijakan tanah untuk
Clarice.Fern membuat sebuah pusaran untuk mengangkat pijakan itu sehingga
jaraknya hanya beberapa meter dari kepala monster itu.
“Clarice cepat
serang matanya!!”teriak Fern
“OK!PhoenixArrow”
Dengan satu
serangan monster itu jatuh dan pecah berkeping-keping.Anak-anak bersorak
kegirangan tak terkecuali Karen.Walau hanya sekejap kelengahan Karen membuat
pijakan Clarice menjadi goyah.Dengan kecepatan penuh Clarice terjatuh ke
bawah.Semuanya berteriak panik namun tak ada yang sempat membuat
penahan.Clarice tak tahu harus melakukan apa.Apa ini akhir hidupnya.
Setelah beberapa
menit anehnya Clarice tak merasa sakit malah ia kedinginan.Dengan pelan ia
membuka matanya,melihat sekelilingnya.Ia selamat,muncul sebuah pijakan es yang
Clarice ingat mirip seperti pijakan es buatan Kirie.
“Ini aneh,Kirie tak ada di sini.Tapi
kenapa?Jangan-jangan!!”
“Cedric!!Kau
disini kan?Perlihatkan dirimu!”teriak Clarice
Dalam sekejap
bentuk ruangan berubah.Cahaya terang memenuhi ruangan membuat anak-anak itu tak
dapat melihat apa-apa.Setelah beradaptasi dengan terangnya ruangan itu,Clarice
melihat Cedrid,Kirie,Daniel bahkan Emy beserta beberapa orang dewasa lainnya
melihat mereka.Cedric mendatangi mereka serta memberi ucapan selamat atas
kelulusan masuk menjadi siswa di akademi Al-Grament.Suasana yang semenit lalu
masih diliputi ketegangan kini telah mencair.
“Kalian
benar-benar hebat mampu mengalahkan shadow creature itu.”ujar Cedric
Jadi itu sebutan mereka.pikir Clarice
“Terutama kau Clarice,”tambahnya”kau
benar-benar bijak.Kau mampu berpikir walau keadaan sangat kacau.Kau pun
memikirkan teman mu di atas segalanya.Kau lah yang akan menjadi kapten di
kelompok mu.Nah,Kirie yang akan memimpin kalian ke HomeBase kalian.Aku
permisi dulu..”kata Cedric sebelum menghilang dibalik pintu.
“Dia
sibuk,ya...”komentar CJ
“Lewat
sini..”kata Kirie dengan nada datarnya.
Anak-anak
melewati beberapa lorong panjang.Awalnya Marco mencoba untuk menghaflakan
jalan-jalan di akademi ini,namun setelah 15 menit berjalan ia menyerah,memang
academy ini sangat luas.Saat mereka mengintip ke salah satu kelas,betapa
terkejutnya mereka mendapati kelas yang cuma berisi 10 anak kecil yang hampir
seumuran mereka.
“Ya,nurturer
muda memang sulit di temukan..”kata Kirire menjawab pertanyaan di pikiran
anak-anak.
“Dia punya sixth
sense ya...”bisik CJ pelan.
“Ssh..Nanti
ketahuan..”balas Clarice cepat
Setelah itu
suasana diliputi keheningan.Tak ada yang berani berbicara.Sampai akhirnya
mereka sampai di sebuah tangga yang tak mengarah kemana pun.
“Batu
kalian?”kata Kirie tiba-tiba.
Satu persatu
mereka memasukkan batu mereka ke mangkuk air di depan tangga seperti yang di
perintahkan Kirie.Saat batu terakhir di celupkan tangga batu itu bergeser dan
berubah menjadi sebuah tangga spiral.
“Kamar kalian di
atas.Simpan batu kalian baik-baik.Itu kunci ke homebase kalian.”terang Kirie
sebelum ia pergi.
“Hei,ini
keren!!Ayo,yang terakhir payah!!!”CJ berlari yang diikuti Marco dan Fern.
“Dasar anak
kecil..”komentar Clarice sebelum akhirnya ia dan Karen mengikuti jejak ke-3
temannya.
Ruangan di ujung
tangga itu tampak indah dan bersih bahkan lebih luas dari bayangan ke-5 anak
itu.Semuanya memilih tempat tidur masing-masing. Clarice memilih tempat tidur
di dekat jendela,Karen mengmabil tempat tidur di sebelahnya,sementara CJ dan
Marco memilih tempat tidur yang dekat dengan tangga spiral.Fern mengambil
tempat tidur yang tersisa di samping tempat tidur Clarice.Melihatnya,Marco dan
CJ mulai tertawa geli.
“Kenapa?!”Fern
menatap Marco dan CJ penuh curiga.
“Nggak...Kami
nggak dapat terimakasih nih...”seru CJ
“Terimakasih
buat apa??”tanya Fern
“Buat....itu...”CJ
emnunjuk tempat tidur Fern.Dengan cepat Fern berbalik ke arah CJ dan mengambil
semua barang CJ lalu melemparnya ke arah tempat tidurnya.
“Puas!!Aku mau
mandi!!!”teriak Fern keras sambil mengambil pakaiannya.
“Fern,arahnya ke
sana.”kata Marco sambil emnunjuk arah yang berlawanan.
“Ya.A,aku
tahu!!”seru Fern cepat sambil sedikit berlari.
Walau sekilas
Clarice dapat melihat wajah Fern yang memerah.Ia baru tahu kalau Fern punya
ekspresi seperti itu.
Sunday, July 21, 2013
Fragment #2
2
“Selamat datang
di rumah baru kalian...”seru Cedric,
”Kalian akan
mempelajari cara memakai fragments kalian.Mulai dari sini kalian akan mendapat
pelajaran seperti sekolah kalian,tentunya pelajarannya berbeda.Masukklah ke
pintu itu dan tunggu sampai Daniel datang.Dia akan menguji level fragment
kalian..Semoga berhasil..”kata laki-laki itu sebelum menghilang di balik pintu.
“Level?”kata
Marco sambil berjalan ke pintu yang di tunjuk Cedric diikuti Karen dan
CJ.Namun,Clarice dan Fern tetap bertahan di tempatnya.
“Kalian kenapa?Nggak
ke sini?”tanya Karen.
“Ya..Atau kalian
ingin berduaan..”goda CJ sambil tersenyum kecil.
“Nggak!!Siapa
yang mau sama dia!”jawab Clarice cepat dan menghilang di balik pintu.Karen
berlari mengejar Clarice meninggalkan anak lainnya.
“Dia kenapa
sih?Kau apain dia Fern?”tanya CJ berusaha mengorek informasi.
“Nggak,kok..Udah
ayo..”jawab Fern yang ikut menghilang diikuti Marco dan CJ yang tak mampu
berkata apa-apa.
“Jadi,kalian
nurturer yang baru?Perkenalkan aku Daniel.Aku yang akan menjadi guru combat
kalian..Perkenalkan diri kalian..”perintah Daniel.
“Aku
Clarice..”jawab Clarice mantap.
“Aku Karen”
“Charlie
Jeremiah,semuanya memanggilku CJ...”
“Aku Marco”
“Aku Fern..”
“Baiklah,untuk
menjadi nurturer hebat kau harus bisa menguasai fragments mu dengan baik.Kapten
Cedric dengan fragment tanahnya bisa
jadi contoh yang bagus.Dia penguasa fragment terbaik di sekolah ini setelah
Kirie tentunya.”terang Daniel
“Mereka memang mengeluarkan
aura orang hebat..”celetuk CJ
“Sudah cukup
basa-basinya anak-anak...Kalian sudah tahu unsur kalian masing-masing kan?Aku
akan mngukur level kalian sekarang..”
“Bagaimana
caranya?”tanya CJ nggak sabar.
“Kau sudah nggak
sabar,ya,CJ.Kalau begitu kau yang pertama.Ayo maju lawan aku..”perintah Daniel
sambil membuat sebuah penghalang disambut wajah terkejut ke-5 anak itu.Dengan
perasaan tegang,CJ berjalan mendekati Daniel.
“Santai saja
CJ,aku tidak akan menyakitimu..Kecuali saat-saat terdesak tentunya”Daniel
berkata sambil sedikit bercanda.
“Bagaimana
caranya?”tanya CJ kebingungan.
“Gunakan
nalurimu!”teriak Daniel sambil mengeluarkan percikan api di sekitarnya.
“Dia juga elemen petir..”pikir CJ cepat.
Sambil sedikit
berputar-putar untuk menghindar dan mencari cara mengeluarkan petirnya.
“Ayo,CJ!!Masa
kerjaanmu menghindar aja!!”sorak Marco dan Fern di luar penghalang.
“Hei,jangan
mengganggu!!”teriak CJ yang diikuti keluarnya sambaran petir yang mengagetkan
Daniel.
“Jadi fragment
mu juga petir.Kalau begitu cepat keluarkan yang lainnya.Kalau tidak kau akan
kuberi level terendah..”ejek Daniel sambil mengarahkan panah-panah petirnya ke
arah CJ yang membuat CJ terjatuh ke lantai.Selama beberapa saat suasana di
liputi keheningan.Marco,Fern,Karen dan Clarice mulai khawatir melihat kondisi
temannya.Daniel pun berhenti menyerang dan mulai mencoba memeriksa keadaan CJ
tanpa menghilangkan konsentrasinya.
”God
Thunder “seru CJ tiba-tiba yang memunculkan pilar petir raksasa yang
menyerang Daniel.Kalau saja ia tidak segera membuat penghalang sudah dapat di
pastikan apa yang akan terjadi.
“Sudah
cukup!!”teriak Daniel.
“Nggak!!”Geram
CJ.Dia benar-benar marah kali ini.Ia mengeluarkan banyak panah petir yang
mengarah ke Daniel.Namun,dengan cepat Daniel memegang tangan CJ dan membuatnya
kehilangan energi.
“Nak,simpan
energi mu..Kau cukup baik.Kekuatan mu besar sayangnya tak ada pengontrolan.Kau
bisa menyerang teman mu sendiri kalau kau nggak segera menguasainya..”jelas
Daniel.
“Y..Ya..Ku..rasa,ju..ga
begitu..”jawab Cj setelah agak sediki tenang walau nada kesal masih terasa di
perkatannya.
“Kau akan segera
mendapat energi mu sebentar lagi.Duduklah disana.”
“Ter..imakasih..”balas
CJ yang berjalan sambil di tahan Marco.
“Kalau begitu
berikutnya,kau!Clarice,maju!”perintah Daniel sambil kembali memasang
penghalangnya.
Sama seperti
CJ,beberapa menit pertama Clarice masih bingung bagaimana cara penggunaan
kekuatannya dalam pertarungan.Namun dengan cepat ia berhasil membuat sebuah
pedang dari api.
“Flame
Slash “seru Clarice melontarkan kata-kata yang muncul di benaknya.
Serangan itu berhasil membuat Daniel terkejut.Ia tak menyangka anak yang bahkan
baru mengenal fragments bisa mengeluarkan serangan level 3.Suasana semakin
sengit,keduanya saling mengeluarkan kekuatan masing-masing. Bahkan semakin lama
serangan Clarice semakin membahayakan kondisi Daniel yang memaksanya
mengeluarkan serangan andalannya.Bola petir raksasa muncul tepat di atas
penghalang.Clarice yang melihatnya tak sedikit pun merasa takut.Ia kembali
menyerang Daniel,namun entah kenapa serangannya tak ada yang mempan bahkan
malah Clarice yang terluka.Dengan serangan beribu-ribu panah petir mendesak
Clarice yang akhirnya membuatnya keluar dari penghalang itu.
“Kau hebat
nak..”puji Daniel sambil menolong Clarice berdiri.
“Terimakasih..”balas
Clarice dengan senyum bangganya.
“Kalau begitu Karen,kau
berikutnya..”panggil Daniel menunjuk Karen
“Ba..baik..”
Beberapa kali
Karen berusaha mengeluarkan elemennya.
Tapi gagal.
Di akhir ia
berhasil menepis serangan Daniel dengan sebuah penghalang yang sayang nya dapat
di hancurkan dengan mudah oleh Daniel.Serangan terakhir membuat Karen terhempas
keluar.
“Kau tak
apa?”tanya Daniel pada Karen
”Kau kurang bisa
di bagian ini.Tapi tenang saja,mungkin akan lebih beruntung di bagian
alchemy..” Daniel berusaha menghibur Karen melihat ekspresi Karen yang mulai
mendung.
“Ya..”jawab
Karen.Suaranya serak seperti mau menangis.
“Tenang saja.Kau
memang nggak cocok dengan kekerasan,Karen.”hibur Clarice
“Terimakasih..”Karen
berusaha tersenyum.
“Ya,kamu memang
nggak cocok Karen.Tapiii,Clarice cocok banget sama kekerasan”celetuk Fern dari
belakang Clarice.
“Hei!”teriak
Clarice marah.
“Apa?”balas
Fern.
“Kita masih
dalam masa pengukuran level,loh..”goda CJ yang diikuti suara berdehem lain dari
Marco dan Karen bahkan Daniel pun ikut-ikutan tertawa melihat hal itu.
“He,Hei!!”seru
Clarice marah.
“Fern,kelihatannya
kamu santai sekali ya..Ayo kita lihat kemampuan mu..”
“Baik..”jawab
Fern cepat.
Pertarungan
berlangsung sengit.Tak di sangka Fern mampu menguasai fragments nya dengan
baik.Trik-trik nya berhasil mengelabui Daniel selama beberapa kali.
“Kau
cerdik,nak.”puji Daniel di tengah-tengah pertarungan.
”Kau sering
memakai fragments mu?”
“Nggak juga
sih..Hanya untuk main-main saja.”jawab Fern.
“Pamer...”cerocos
Clarice mengomentari jawaban Fern
Beberapa kali
Daniel hampir terlempar ke luar penghalang akibat serangan angin Fern namun
nasib Fern tak jauh berbeda dengan Clarice,ia terlempar keluar penghalang dengan
serangan petir Daniel.
“Kalian bisa
jadi partner yang bagus..”simpul Daniel.Namun Clarice menanggapi dingin
perkataan Daniel.
“OK,yang
terakhir berarti kau Marco.Ayo..”tunjuk Daniel.
Marco segera
masuk ke penghalang.Walau fragments nya sama-sama api,Marco tak sehebat Clarice
dalam menggunakan fragments nya.Ia mampu bertahan lebih lama jika di banding
dengan Karen,beberapa kali ia mencoba menembakkan bola api ke arah Daniel tapi
kebanyakan gagal dan akhirnya malah membuka celah untuk Daniel melemparnya
keluar penghalang.
“Marco,mungkin
bukan di sini bakatmu.Semoga lebih beruntung di alchemy”kata Daniel ramah.
“Nggak apa.Aku
juga gitu,kok..”hibur Karen.
“Makasih,Ren..”jawab
Marco tersenyum.
“Hei,kalian mau
ditinggal ya..Kita udah mau ke ruang pengujian alchemy nih...”celetuk CJ yang
membuat Karen dan Marco sontak berlari mengejar teman-temannya yang berjalan ke
ruang Alchemy.
“Alchemy itu apa
sih?”tanya CJ tiba-tiba karena kebosanan menunggu penguji mereka yang tidak
kunjung muncul.
“Kalau nggak
salah sejenis ilmu yang mempelajari cara membuat barang baru dari bahan-bahan
lain yang lebih mudah di temukan..”jawab Karen.
“Tepat
sekali..”terdengar suara yang membuat kelima anak itu tersentak kaget.
“Maaf
mengagetkan kalian.Aku Emy,mengajar Alchemy.”kata Emy memperkenalkan dirinya.
“Ka..Kau
guru?”ujar Clarice ceplas-ceplos.Memang yang terlihat di depan mereka hanya
seorang anak perempuan berumur kira-kira 12-14 tahun.
“Ya,memangnya
kenapa?”jawab Emy sedikit tersinggung.
“Hei,Clare,kau
sudah menyinggung dia tuh..”bisik
Karen cepat.
“Ya,aduh dasar
mulut..”balas Clarice.
Tanpa
memperhatikan Clarice dan yang lainnya Emy berjalan menuju ke salah satu bagian
ruangannya
“Masukkan tangan
kalian bergantian ke kolam ini..”ujar Emy keras yang mengagetkan Clarice dan
Karen.
Satu persatu,mereka
menuju ke kolam yang tampak aneh itu.Karen yang penasaran memberanikan diri
memasukkan tangannya ke kolam itu.Muncul cahaya pelangi berkilauan.Sesaat
kemudian tangan Karen telah menggenggam sebuah batu berwarna coklat keemasan.
“Itu batu mapleleaves.”kata Emy,
”memperkuat
fragment earth.Kekhususannya di sihir
pertahanan dan jarak jauh.Bagus sekali..”lanjutnya sambil memberikan tatapan
menghina ke arah Clarice.
Clarice semakin
kesal melihatnya.
Dengan mantap ia
bergerak menuju ke kolam dan menyuruh CJ duduk, –sebenarnya ia ingin maju terlebih dahulu
Selama beberapa
saat ia melihat kolam itu.
Jernih.
Tak ada
tanda-tanda kalau ada batu di dalamnya.Hanya ada pantulan dirinya di kolam
itu.Benar-benar bening seperti kaca.
Keren,pikir Clarice.
Ia memasukkan
tangannya dengan pelan.Namun, tak ada cahaya yang muncul.Ia sudah dapat
merasakan tatapan menghina Emy di belakang nya.Sampai tiba-tiba muncul cahaya
terang.Merah kekuningan,seperti warna matahari tenggelam.Tangan Clarice mulai
merasakan sesuatu.Setelah cahaya itu hilang sepenuhnya,ia mendapati sebongkah
batu berwarna merah keemas an,mirip seperti warna cahaya sebelumnya.
Beberapa saat
semuanya diam terpana.Emy baru pertama kali melihat reaksi sekuat itu.
”Anak ini,sebenarnya apa fragments nya.”
“Hhm,hm..”dehem
Clarice berusaha mengembalikan suasana.
“Maaf.Hm..,itu
batu crimsonshine.Memperkuat
fragments fire. Memperkuat sihir
serangann jarak dekat maupun jauh dan cocok untuk MU!” terang Emy cepat tanpa
sekilas pun menatap Clarice.
“FireDance”ujar
Clarice pelan ke arah kursi yang akan di duduki Emy.Emy pun terjatuh tepat di
atas abu kursi kayunya.Dengan marah ia menatap Clarice namun semenit kemudian
ia sudah menganggap seperti tak ada yang terjadi.
“Kalian anak laki-laki
kenapa malah nggak ada yang maju!Kau maju!”paksa Emy
Lagi-lagi CJ
yang ingin maju kehilangan kesempatannya.
Marco memasukkan
tangannya.
Cahaya keemasan
menyeliputinya.Ia mendapat batu firelily.Cocok
untuk Fragments fire tipe pertahanan
dan sihir.
“Bagus,sihir
pertahanan memang lebih baik di banding sihir penyerang..”sindir Emy.Clarice
semakin yakin kalau ia nggak bakalan menyukai guru Alchemy nya.
Setelah Marco
duduk,CJ segera bangkit berdiri dan berlari ke kolam itu.Keindahan kolam itu
bagai menyihirnya,baginya ini kolam terindah dalam hidupnya.Dengan segera ia
memasukkan tangannya.Muncul cahaya biru keunguan.Tangan CJ segera mengeluarkan
batu yang di dapatnya.Cj mendapat batu ThunderDiamond.
Batu untuk
fragment thunder.Memperkuat serangan
jarak jauh dan area.
”Lagi-lagi sihir
serangan.Dasar combat!”sindir Emy.
CJ panas
mendengarnya,namun mengingat apa yang telah dilakukannya.
Ia menahannya.
Yang terkhir
Fern.
Dengan tenang ia
berjalan ke arah kolam.Tangannya menyentuh kolam itu.Cahaya berwarna perak
menyebar di sekitarnya.Muncul batu berwarna perak.Menurut Emy,itu batu yang
istimewa.Batu SpiralWind, cocok untuk
Fragmnets wind dan memperkuat sihir
pertahanan sekaligus serangan area.Ia mendapat beberapa pujian dari Emy yang
tentu saja di sambut muka cemberut Clarice.Dengan bangga Fern kembali ke tempat
duduknya.
“Kalian sudah
mendapat amplifier stone kalian
masing-masing.Batu-batu itu dapat berubah bentuk sesuai dengan penggunaannya
dan apa yang kalian lakukan.Semakin batu itu naik level,benuknya akan semakin
indah dan kekuatannya akan semakin kuat.Ini contohnya,batu rainbowRose ku..”kata Emy sambil menunjukkan gelangnya.
“Ini dari batu
bulat ini?”tanya Clarice tidak percaya.
“Ya,di level
5,amplifier stone akan berubah bentuk sesuai keinginan kita.Awal nya,ini hanya
berwarna putih,tapi lama kelamaan ketujuh warna pelanginya tampak.Batu kalian
bisa berubah bentuk,warna maupun ukuran.”terang Emy.
“Keren..”komentar
CJ.
“Kurasa kalian
sudah siap untuk tesnya.Buatlah ramuan elixir
ini.”kata Emy sambil memeberikan sejumlah bahan dan menunjukkan elixir
buatannya.
Karen merasa kan
sebuah sensasi aneh saat menyentuh semua alat alchemy.Sperti perasaan,’aku
memang terlahir buat ini’.Ia dapat mendeteksi dengan sempurna cairan-cairan di
elixir itu dan membuatnya tanpa halangan. Emy memeriksa nya dan hasilnya
sempurna.
“Wow,tak ada
yang pernah sesempurna ini.Kau memang berbakat Karen..”puji Emy habis-habisan.
Marco dan Fern
pun berhasil membuatnya walau tak sesempurna buatan Karen.Sedangkan Clarice dan
CJ,memang elixir buatan mereka jadi tapi takarannya kacau balau.
“Dasar
Combat..”sindir Emy lagi setelah melihat hasil karya Clarice dan CJ.
Kali ini Clarice
dan CJ sudah tak mampu menahan emosi.Keduanya sama-sama mengarahkan kekuatan
mereka.Clarice kembali menghanguskan kursi yang di duduki Emy sedang CJ
menghancurkan meja kerja nya.Tawa kelimanya meledak melihat Emy yang terjatuh
dan kaget melihat apa yang terjadi dengan semua ramuan di meja kerjanya.
“Kalian!!Apa mau
kalian!!Kalian pikir ini cuma main-main!?Kalian bisa terbunuh kalau menganggap
pertarungan fragments sebagai mainan anak kecil..”teriak Emy.
“Aku bahkan tak
yakin kalian bisa selamat di misi pertama kalian!!Keluar!Jangan ganggu aku!”tambahnya
sambil mengangkat kelima anak itu dengan telekinetiknya keluar dan membanting
pintu sekeras-kerasnya.
Walau itu cuma
perkataan di mulut karena kekesalan Emy,entah kenapa sebersit kekhawatiran
muncul di benak Clarice.Kata-kata Emy terus terngiang di kepalanya.
“Kalian bisa terbunuh....”
Subscribe to:
Posts (Atom)