4
Waktu
menunjukkan pukul 5.30 sore.Clarice,Karen,CJ,Marco dan Fern berlari sekuat
tenaga.Mereka tidak menyangka 1 jam akan berlalu secepat itu.Bahkan CJ hampir
tidak sempat mandi.
“Ini salah mu
Fern!”keluh CJ
“Terserah..”balas
Fern ikut kesal.
“Hei,ini bukan
waktunya bertengkar.Kalian mau terlambat?!”lerai Clarice.
“OK,Boss!”jawab
CJ sambil menarik tangan Clarice.
Dengan
kebingungan Clarice ikut berlari di belakang CJ.Melihat Clarice dan CJ semakin
menjauh,Marco dan Karen mempercepat langkah mereka.Fern berusaha mengejar,namun
langkahnya terus terasa berat sampai akhirnya ia berbalik kembali ke arah kamar
mereka.
Acara perkenalan
nurturer baru berlangsung meriah.Banyak nurturer lain yang penasaran dengan
kedatangan orang-orang baru.
“Mari kita
sambut siswa terbaru kita,para nurturer muda Clarice,Karen,Fern,Marco dan
Charlie..”kata Cedric.
Mendengarnya
anak-anak itu spontan berdiri.Semuanya bertepuk tangan melihat anggota mereka
yang baru.Di terima orang sebanyak ini merupakan pengalaman baru bagi
Clarice.Selama ini orang-orang selalu menganggapnya monster dan menolaknya.
“Clare,kau lihat
Fern?”tanya Karen tiba-tiba
“Nggak,bukannya
dia di belakang bersama kalian?”Clarice tersentak kaget
“Tenang
saja.Mungkin sekarang dia sedang merenung di kamar.”kata CJ santai sambil
kembali duduk.Melihat CJ makan dengan tenang,yang lain kembali duduk ke
tempatnya masing-masing.Namun tidak dengan Clarice,ia merasakan sesuatu,ia tak
bisa meninggalkan Fern sendirian.Setelah memakan beberapa suap ia segera
meninggalkan aula utama dan berlari ke arah homebase mereka.Ia terus
berlari,entah kenapa perasaanya semakin aneh.Tepat setelah ia mencelupkan batu
itu sesuatu terjatuh tepat di atasnya.
“Fern!!”jerit
Clarice
“eng...”
“Apa??!”
“Aku,lapaar....”
Clarice
mengendap-endap kembali ke aula utama.Setelah mengambil beberapa kue dengan
cepat ia berlari ke pintu keluar.Tinggal beberapa langkah lagi sebelum ia
mencapai pintu di depannya.
“Mrs.Maurrine..,kau
sudah menyelesaikan makan malam mu?”
“Su..sudah,miss.Saya
akan kembali ke homebase saya..”jawab Clarice gugup
“Kalau begitu
hati-hati.Oh,ya,Mrs.Maurrine,masukkan kantong itu kalau tidak pasti jatuh..”kata
Mrs.Alyss,wakil kepala sekolah academy Al-Grament.
Clarice segera
memasukkan kantong nya yang berisi kue untuk Fern.Mrs.Alyss membiarkannya lolos
kali ini,mungkin dia guru yang baik.Tanpa menghabiskan waktunya lagi,Clarice
segera menuju ke homebasenya.
“Fern...,nih...”
“Thanks..”Fern memakan
kue-kue itu dengan cepat.Clarice terus menatapnya.
“Kenapa?Kau
mau?”
“Nggak.Fern,kalau
kamu lapar,kenapa tadi nggak ikut ke aula?”
Fern
terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Clarice.Ia segera mengambil segelas minuman
untuk mengehentikan batuknya.Clarice jadi sedikit merasa bersalah menanyakan
hal itu.
“Itu...aku,nggak
tahu,tiba-tiba saja dadaku sesak.Jadi kuputuskan untuk beristirahat
saja..”jawab Fern
“Sudah baikan?”
“Ya...”Fern
tersenyum lebar.
Tiba-tiba dada
Clarice terasa hangat.Semua perasaan khawatirnya hilang.Ia merasa lega.Bahkan
rasa laparnya muncul lagi.Memang ia hampir tidak makan saat makan malam di
aula.Fern memberinya beberapa kue coklat.
“Kau lapar kan?”
“Thanks..”jawab
Clarice sambil mengunyah kue coklatnya.
Karen bersama
Marco dan CJ berlari cepat ke homebase mereka.Kedua temannya Clarice dan Fern
menghilang entah kemana sejak acara makan malam.Rasa khawatir mulai menjalari
Karen.Namun,ia tahu Clarice sahabatnya pasti baik-baik saja.Marco dan CJ telah
memasukkan batu mereka,tangga itu bergerak dan mulai berubah bentuk.Karen
berlari berusaha mengimbangi kecepatan Marco dan CJ namun ternyata ia memang
tak setangguh Clarice,hampir saja ia terjatuh kalau Marco tak segera
menahannya.CJ membuka pintu menuju ke homebase mereka dan tertawa
terpingkal-pingkal. Ia masuk dan terdengarlah tawa riuh dari dalam.Karen dan
Marco yang penasaran segera menyusul masuk.Tampak Clarice dan Fern yang
belepotan kue coklat lemparan CJ.Karen dan Marco pun ikut tertawa.
“Hei,hei,CJ,kau
yang bersihkan ini semua ya!!”perintah Clarice main-main.
“Kan kalian yang
bawa kue-kue itu kesini.Ternyata..,rencana makan malam berdua ya..Pantas kalian
menghilang dari tadi.”goda CJ
“Nggak!!”bantah
Clarice cepat yang disambut pandangan curiga teman-temannya
Tiba-tiba
terdengar suara langkah kaki.Karen ingat kalau peraturan Al-Grament
mengharuskan mereka tidur tepat pukul 9 malam.
“Teman-teman,jam
berapa ini?”tanya Karen pelan
“9.15”jawab
Marco melihat jam di atas tempat tidurnya.
“Gawat,cepat
masuk ke tempat tidur kalian!!”perintah Karen cepat.Dengan tergesa-gesa kelima
anak itu meloncat ke tempat tidur masing-masing dan menarik selimut mereka,semntara
Karen dengan cepat mengucapkan mantra untuk membuat ilusi menutup noda cokelat
di lantai.Marco sempat mematikan lampu tepat saat pengawas academy memeriksa
ruangan mereka.
“Be..berat..”keluh
Clarice pelan.
“Ssst...”perintah
Fern
“Fe...mphft...”kata-kata
Clarice terpotong.Ia berada dalam pelukan Fern.Pengawas itu masih memeriksa ruangan
mereka.Mungkin ia mencium bau coklat yang tadi sempat mereka pakai untuk
bermain.
“Ayo,keluarlah....”harap Clarice.Ia sudah
tak kuat lagi.Dadanya berdetak kencang.Untungnya terdengar suara langkah kaki
menuruni tangga.Dengan cepat Clarice membuka selimutnya dan mendorong Fern.
“Hei,santai..Memangnya
aku monster...”keluh Fern
“Ya!!Selamat
tidur...”kata Clarice cepat sambil menarik selimutnya.
Mukanya panas dadanya berdebar kencang.Ia tak ingin memikirkannya lagi.Sudah cukup apa yang terjadi hari ini.Banyak hal yang terjadi,pertama kali dalam hidupnya Clarice mendapat perhatian,dihargai,diterima.Mungkin ini memang terlalu berlebihan baginya yang selalu di tolak dan disisihkan.Perasaan ini mungkin karena ini pertama kali nya ia dapat berada dekat dengan orang lain tanpa ditolak.Tapi,ia tak mau.Ini terlalu banyak untuk diterimanya sekaligus.
Mukanya panas dadanya berdebar kencang.Ia tak ingin memikirkannya lagi.Sudah cukup apa yang terjadi hari ini.Banyak hal yang terjadi,pertama kali dalam hidupnya Clarice mendapat perhatian,dihargai,diterima.Mungkin ini memang terlalu berlebihan baginya yang selalu di tolak dan disisihkan.Perasaan ini mungkin karena ini pertama kali nya ia dapat berada dekat dengan orang lain tanpa ditolak.Tapi,ia tak mau.Ini terlalu banyak untuk diterimanya sekaligus.
*This is the first time for me to publish my story..Please leave some comment..>v< I'll really appreciate all the thing that you write for me..*
No comments:
Post a Comment