2
“Selamat datang
di rumah baru kalian...”seru Cedric,
”Kalian akan
mempelajari cara memakai fragments kalian.Mulai dari sini kalian akan mendapat
pelajaran seperti sekolah kalian,tentunya pelajarannya berbeda.Masukklah ke
pintu itu dan tunggu sampai Daniel datang.Dia akan menguji level fragment
kalian..Semoga berhasil..”kata laki-laki itu sebelum menghilang di balik pintu.
“Level?”kata
Marco sambil berjalan ke pintu yang di tunjuk Cedric diikuti Karen dan
CJ.Namun,Clarice dan Fern tetap bertahan di tempatnya.
“Kalian kenapa?Nggak
ke sini?”tanya Karen.
“Ya..Atau kalian
ingin berduaan..”goda CJ sambil tersenyum kecil.
“Nggak!!Siapa
yang mau sama dia!”jawab Clarice cepat dan menghilang di balik pintu.Karen
berlari mengejar Clarice meninggalkan anak lainnya.
“Dia kenapa
sih?Kau apain dia Fern?”tanya CJ berusaha mengorek informasi.
“Nggak,kok..Udah
ayo..”jawab Fern yang ikut menghilang diikuti Marco dan CJ yang tak mampu
berkata apa-apa.
“Jadi,kalian
nurturer yang baru?Perkenalkan aku Daniel.Aku yang akan menjadi guru combat
kalian..Perkenalkan diri kalian..”perintah Daniel.
“Aku
Clarice..”jawab Clarice mantap.
“Aku Karen”
“Charlie
Jeremiah,semuanya memanggilku CJ...”
“Aku Marco”
“Aku Fern..”
“Baiklah,untuk
menjadi nurturer hebat kau harus bisa menguasai fragments mu dengan baik.Kapten
Cedric dengan fragment tanahnya bisa
jadi contoh yang bagus.Dia penguasa fragment terbaik di sekolah ini setelah
Kirie tentunya.”terang Daniel
“Mereka memang mengeluarkan
aura orang hebat..”celetuk CJ
“Sudah cukup
basa-basinya anak-anak...Kalian sudah tahu unsur kalian masing-masing kan?Aku
akan mngukur level kalian sekarang..”
“Bagaimana
caranya?”tanya CJ nggak sabar.
“Kau sudah nggak
sabar,ya,CJ.Kalau begitu kau yang pertama.Ayo maju lawan aku..”perintah Daniel
sambil membuat sebuah penghalang disambut wajah terkejut ke-5 anak itu.Dengan
perasaan tegang,CJ berjalan mendekati Daniel.
“Santai saja
CJ,aku tidak akan menyakitimu..Kecuali saat-saat terdesak tentunya”Daniel
berkata sambil sedikit bercanda.
“Bagaimana
caranya?”tanya CJ kebingungan.
“Gunakan
nalurimu!”teriak Daniel sambil mengeluarkan percikan api di sekitarnya.
“Dia juga elemen petir..”pikir CJ cepat.
Sambil sedikit
berputar-putar untuk menghindar dan mencari cara mengeluarkan petirnya.
“Ayo,CJ!!Masa
kerjaanmu menghindar aja!!”sorak Marco dan Fern di luar penghalang.
“Hei,jangan
mengganggu!!”teriak CJ yang diikuti keluarnya sambaran petir yang mengagetkan
Daniel.
“Jadi fragment
mu juga petir.Kalau begitu cepat keluarkan yang lainnya.Kalau tidak kau akan
kuberi level terendah..”ejek Daniel sambil mengarahkan panah-panah petirnya ke
arah CJ yang membuat CJ terjatuh ke lantai.Selama beberapa saat suasana di
liputi keheningan.Marco,Fern,Karen dan Clarice mulai khawatir melihat kondisi
temannya.Daniel pun berhenti menyerang dan mulai mencoba memeriksa keadaan CJ
tanpa menghilangkan konsentrasinya.
”God
Thunder “seru CJ tiba-tiba yang memunculkan pilar petir raksasa yang
menyerang Daniel.Kalau saja ia tidak segera membuat penghalang sudah dapat di
pastikan apa yang akan terjadi.
“Sudah
cukup!!”teriak Daniel.
“Nggak!!”Geram
CJ.Dia benar-benar marah kali ini.Ia mengeluarkan banyak panah petir yang
mengarah ke Daniel.Namun,dengan cepat Daniel memegang tangan CJ dan membuatnya
kehilangan energi.
“Nak,simpan
energi mu..Kau cukup baik.Kekuatan mu besar sayangnya tak ada pengontrolan.Kau
bisa menyerang teman mu sendiri kalau kau nggak segera menguasainya..”jelas
Daniel.
“Y..Ya..Ku..rasa,ju..ga
begitu..”jawab Cj setelah agak sediki tenang walau nada kesal masih terasa di
perkatannya.
“Kau akan segera
mendapat energi mu sebentar lagi.Duduklah disana.”
“Ter..imakasih..”balas
CJ yang berjalan sambil di tahan Marco.
“Kalau begitu
berikutnya,kau!Clarice,maju!”perintah Daniel sambil kembali memasang
penghalangnya.
Sama seperti
CJ,beberapa menit pertama Clarice masih bingung bagaimana cara penggunaan
kekuatannya dalam pertarungan.Namun dengan cepat ia berhasil membuat sebuah
pedang dari api.
“Flame
Slash “seru Clarice melontarkan kata-kata yang muncul di benaknya.
Serangan itu berhasil membuat Daniel terkejut.Ia tak menyangka anak yang bahkan
baru mengenal fragments bisa mengeluarkan serangan level 3.Suasana semakin
sengit,keduanya saling mengeluarkan kekuatan masing-masing. Bahkan semakin lama
serangan Clarice semakin membahayakan kondisi Daniel yang memaksanya
mengeluarkan serangan andalannya.Bola petir raksasa muncul tepat di atas
penghalang.Clarice yang melihatnya tak sedikit pun merasa takut.Ia kembali
menyerang Daniel,namun entah kenapa serangannya tak ada yang mempan bahkan
malah Clarice yang terluka.Dengan serangan beribu-ribu panah petir mendesak
Clarice yang akhirnya membuatnya keluar dari penghalang itu.
“Kau hebat
nak..”puji Daniel sambil menolong Clarice berdiri.
“Terimakasih..”balas
Clarice dengan senyum bangganya.
“Kalau begitu Karen,kau
berikutnya..”panggil Daniel menunjuk Karen
“Ba..baik..”
Beberapa kali
Karen berusaha mengeluarkan elemennya.
Tapi gagal.
Di akhir ia
berhasil menepis serangan Daniel dengan sebuah penghalang yang sayang nya dapat
di hancurkan dengan mudah oleh Daniel.Serangan terakhir membuat Karen terhempas
keluar.
“Kau tak
apa?”tanya Daniel pada Karen
”Kau kurang bisa
di bagian ini.Tapi tenang saja,mungkin akan lebih beruntung di bagian
alchemy..” Daniel berusaha menghibur Karen melihat ekspresi Karen yang mulai
mendung.
“Ya..”jawab
Karen.Suaranya serak seperti mau menangis.
“Tenang saja.Kau
memang nggak cocok dengan kekerasan,Karen.”hibur Clarice
“Terimakasih..”Karen
berusaha tersenyum.
“Ya,kamu memang
nggak cocok Karen.Tapiii,Clarice cocok banget sama kekerasan”celetuk Fern dari
belakang Clarice.
“Hei!”teriak
Clarice marah.
“Apa?”balas
Fern.
“Kita masih
dalam masa pengukuran level,loh..”goda CJ yang diikuti suara berdehem lain dari
Marco dan Karen bahkan Daniel pun ikut-ikutan tertawa melihat hal itu.
“He,Hei!!”seru
Clarice marah.
“Fern,kelihatannya
kamu santai sekali ya..Ayo kita lihat kemampuan mu..”
“Baik..”jawab
Fern cepat.
Pertarungan
berlangsung sengit.Tak di sangka Fern mampu menguasai fragments nya dengan
baik.Trik-trik nya berhasil mengelabui Daniel selama beberapa kali.
“Kau
cerdik,nak.”puji Daniel di tengah-tengah pertarungan.
”Kau sering
memakai fragments mu?”
“Nggak juga
sih..Hanya untuk main-main saja.”jawab Fern.
“Pamer...”cerocos
Clarice mengomentari jawaban Fern
Beberapa kali
Daniel hampir terlempar ke luar penghalang akibat serangan angin Fern namun
nasib Fern tak jauh berbeda dengan Clarice,ia terlempar keluar penghalang dengan
serangan petir Daniel.
“Kalian bisa
jadi partner yang bagus..”simpul Daniel.Namun Clarice menanggapi dingin
perkataan Daniel.
“OK,yang
terakhir berarti kau Marco.Ayo..”tunjuk Daniel.
Marco segera
masuk ke penghalang.Walau fragments nya sama-sama api,Marco tak sehebat Clarice
dalam menggunakan fragments nya.Ia mampu bertahan lebih lama jika di banding
dengan Karen,beberapa kali ia mencoba menembakkan bola api ke arah Daniel tapi
kebanyakan gagal dan akhirnya malah membuka celah untuk Daniel melemparnya
keluar penghalang.
“Marco,mungkin
bukan di sini bakatmu.Semoga lebih beruntung di alchemy”kata Daniel ramah.
“Nggak apa.Aku
juga gitu,kok..”hibur Karen.
“Makasih,Ren..”jawab
Marco tersenyum.
“Hei,kalian mau
ditinggal ya..Kita udah mau ke ruang pengujian alchemy nih...”celetuk CJ yang
membuat Karen dan Marco sontak berlari mengejar teman-temannya yang berjalan ke
ruang Alchemy.
“Alchemy itu apa
sih?”tanya CJ tiba-tiba karena kebosanan menunggu penguji mereka yang tidak
kunjung muncul.
“Kalau nggak
salah sejenis ilmu yang mempelajari cara membuat barang baru dari bahan-bahan
lain yang lebih mudah di temukan..”jawab Karen.
“Tepat
sekali..”terdengar suara yang membuat kelima anak itu tersentak kaget.
“Maaf
mengagetkan kalian.Aku Emy,mengajar Alchemy.”kata Emy memperkenalkan dirinya.
“Ka..Kau
guru?”ujar Clarice ceplas-ceplos.Memang yang terlihat di depan mereka hanya
seorang anak perempuan berumur kira-kira 12-14 tahun.
“Ya,memangnya
kenapa?”jawab Emy sedikit tersinggung.
“Hei,Clare,kau
sudah menyinggung dia tuh..”bisik
Karen cepat.
“Ya,aduh dasar
mulut..”balas Clarice.
Tanpa
memperhatikan Clarice dan yang lainnya Emy berjalan menuju ke salah satu bagian
ruangannya
“Masukkan tangan
kalian bergantian ke kolam ini..”ujar Emy keras yang mengagetkan Clarice dan
Karen.
Satu persatu,mereka
menuju ke kolam yang tampak aneh itu.Karen yang penasaran memberanikan diri
memasukkan tangannya ke kolam itu.Muncul cahaya pelangi berkilauan.Sesaat
kemudian tangan Karen telah menggenggam sebuah batu berwarna coklat keemasan.
“Itu batu mapleleaves.”kata Emy,
”memperkuat
fragment earth.Kekhususannya di sihir
pertahanan dan jarak jauh.Bagus sekali..”lanjutnya sambil memberikan tatapan
menghina ke arah Clarice.
Clarice semakin
kesal melihatnya.
Dengan mantap ia
bergerak menuju ke kolam dan menyuruh CJ duduk, –sebenarnya ia ingin maju terlebih dahulu
Selama beberapa
saat ia melihat kolam itu.
Jernih.
Tak ada
tanda-tanda kalau ada batu di dalamnya.Hanya ada pantulan dirinya di kolam
itu.Benar-benar bening seperti kaca.
Keren,pikir Clarice.
Ia memasukkan
tangannya dengan pelan.Namun, tak ada cahaya yang muncul.Ia sudah dapat
merasakan tatapan menghina Emy di belakang nya.Sampai tiba-tiba muncul cahaya
terang.Merah kekuningan,seperti warna matahari tenggelam.Tangan Clarice mulai
merasakan sesuatu.Setelah cahaya itu hilang sepenuhnya,ia mendapati sebongkah
batu berwarna merah keemas an,mirip seperti warna cahaya sebelumnya.
Beberapa saat
semuanya diam terpana.Emy baru pertama kali melihat reaksi sekuat itu.
”Anak ini,sebenarnya apa fragments nya.”
“Hhm,hm..”dehem
Clarice berusaha mengembalikan suasana.
“Maaf.Hm..,itu
batu crimsonshine.Memperkuat
fragments fire. Memperkuat sihir
serangann jarak dekat maupun jauh dan cocok untuk MU!” terang Emy cepat tanpa
sekilas pun menatap Clarice.
“FireDance”ujar
Clarice pelan ke arah kursi yang akan di duduki Emy.Emy pun terjatuh tepat di
atas abu kursi kayunya.Dengan marah ia menatap Clarice namun semenit kemudian
ia sudah menganggap seperti tak ada yang terjadi.
“Kalian anak laki-laki
kenapa malah nggak ada yang maju!Kau maju!”paksa Emy
Lagi-lagi CJ
yang ingin maju kehilangan kesempatannya.
Marco memasukkan
tangannya.
Cahaya keemasan
menyeliputinya.Ia mendapat batu firelily.Cocok
untuk Fragments fire tipe pertahanan
dan sihir.
“Bagus,sihir
pertahanan memang lebih baik di banding sihir penyerang..”sindir Emy.Clarice
semakin yakin kalau ia nggak bakalan menyukai guru Alchemy nya.
Setelah Marco
duduk,CJ segera bangkit berdiri dan berlari ke kolam itu.Keindahan kolam itu
bagai menyihirnya,baginya ini kolam terindah dalam hidupnya.Dengan segera ia
memasukkan tangannya.Muncul cahaya biru keunguan.Tangan CJ segera mengeluarkan
batu yang di dapatnya.Cj mendapat batu ThunderDiamond.
Batu untuk
fragment thunder.Memperkuat serangan
jarak jauh dan area.
”Lagi-lagi sihir
serangan.Dasar combat!”sindir Emy.
CJ panas
mendengarnya,namun mengingat apa yang telah dilakukannya.
Ia menahannya.
Yang terkhir
Fern.
Dengan tenang ia
berjalan ke arah kolam.Tangannya menyentuh kolam itu.Cahaya berwarna perak
menyebar di sekitarnya.Muncul batu berwarna perak.Menurut Emy,itu batu yang
istimewa.Batu SpiralWind, cocok untuk
Fragmnets wind dan memperkuat sihir
pertahanan sekaligus serangan area.Ia mendapat beberapa pujian dari Emy yang
tentu saja di sambut muka cemberut Clarice.Dengan bangga Fern kembali ke tempat
duduknya.
“Kalian sudah
mendapat amplifier stone kalian
masing-masing.Batu-batu itu dapat berubah bentuk sesuai dengan penggunaannya
dan apa yang kalian lakukan.Semakin batu itu naik level,benuknya akan semakin
indah dan kekuatannya akan semakin kuat.Ini contohnya,batu rainbowRose ku..”kata Emy sambil menunjukkan gelangnya.
“Ini dari batu
bulat ini?”tanya Clarice tidak percaya.
“Ya,di level
5,amplifier stone akan berubah bentuk sesuai keinginan kita.Awal nya,ini hanya
berwarna putih,tapi lama kelamaan ketujuh warna pelanginya tampak.Batu kalian
bisa berubah bentuk,warna maupun ukuran.”terang Emy.
“Keren..”komentar
CJ.
“Kurasa kalian
sudah siap untuk tesnya.Buatlah ramuan elixir
ini.”kata Emy sambil memeberikan sejumlah bahan dan menunjukkan elixir
buatannya.
Karen merasa kan
sebuah sensasi aneh saat menyentuh semua alat alchemy.Sperti perasaan,’aku
memang terlahir buat ini’.Ia dapat mendeteksi dengan sempurna cairan-cairan di
elixir itu dan membuatnya tanpa halangan. Emy memeriksa nya dan hasilnya
sempurna.
“Wow,tak ada
yang pernah sesempurna ini.Kau memang berbakat Karen..”puji Emy habis-habisan.
Marco dan Fern
pun berhasil membuatnya walau tak sesempurna buatan Karen.Sedangkan Clarice dan
CJ,memang elixir buatan mereka jadi tapi takarannya kacau balau.
“Dasar
Combat..”sindir Emy lagi setelah melihat hasil karya Clarice dan CJ.
Kali ini Clarice
dan CJ sudah tak mampu menahan emosi.Keduanya sama-sama mengarahkan kekuatan
mereka.Clarice kembali menghanguskan kursi yang di duduki Emy sedang CJ
menghancurkan meja kerja nya.Tawa kelimanya meledak melihat Emy yang terjatuh
dan kaget melihat apa yang terjadi dengan semua ramuan di meja kerjanya.
“Kalian!!Apa mau
kalian!!Kalian pikir ini cuma main-main!?Kalian bisa terbunuh kalau menganggap
pertarungan fragments sebagai mainan anak kecil..”teriak Emy.
“Aku bahkan tak
yakin kalian bisa selamat di misi pertama kalian!!Keluar!Jangan ganggu aku!”tambahnya
sambil mengangkat kelima anak itu dengan telekinetiknya keluar dan membanting
pintu sekeras-kerasnya.
Walau itu cuma
perkataan di mulut karena kekesalan Emy,entah kenapa sebersit kekhawatiran
muncul di benak Clarice.Kata-kata Emy terus terngiang di kepalanya.
“Kalian bisa terbunuh....”